Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Teks Berita Moch Wildanil Amin

Gambar
SMK PGRI 3 Malang didik siswa barunya selama 2 hari di Dodikjur V Brawijaya Kota Malang  – Dalam rangkaian Kegiatan Cinta Sekolah (KCS) sebagai masa orientasi siswa baru, SMK PGRI 3 Malang mulai hari Rabu (12/7) hingga hari Kamis (13/7) mendidik para siswa barunya di Dodikjur V Brawijaya Malang. Ketua Panitia KCS SMK PGRI 3 tahun 2017 ini Adhy Ariyanto ST. MT menjelaskan bahwa kegiatan di Dodikjur V Brawijaya itu dalam hal pemberian materi dan pelatihan baris berbaris untuk peningkatan kedisiplinan siswa dimana hal itu sesuai dengan motto SMK PGRI 3 yaitu  Succes By Discipline . “Selain memberikan wawasan baru kepada para siswa baru, pelatihan baris berbaris ini juga meningkatkan kedisiplinan, ketahanan tubuh serta peningkatan mental para siswa,” ujar Adhy. Melihat hasil positif yang didapatkan pasca mengikuti pelatihan di Dodikjur V Brawijaya tersebut, SMK PGRI 3 Brawijaya setiap tahunnya selalu mengirimkan siswa baru mereka ke Dodikjur V Brawijaya untuk pelatihan baris be

Teks Cerita Sejarah Filypo Luygi A.

Sejarah Monumen Nasional                Setiap Negara pasti memiliki suatu bangunan sejarah yang bertujuan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah memperjuangkan suatu negaranya dan salah satunya ialah monumen.  Monumen adalah bangunan atau tempat yang mempunyai nilai sejarah yang penting dan karena itu dipelihara dan dilindungi negara (Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], 2008:928 ) . Seluruh Negara memiliki suatu monumen yang memiliki cirri khasnya masing-masing dan salah satunya berada di Indonesia yaitu Monumen Nasional yang terletak di Jakarta Pusat.Monas menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk dijadikan sebagai sarana pendidikan dan pariwisata.pada tulisan ini akan dibahas tentang sejarah serta ruang lingkup monas .               Monas selalu ramai dikunjungi wisatawan untuk melihat keindahan kota Jakarta dari puncak Monas, menambah wawasan sejarah Indonesia di ruang diorama ataupun menikmati segarnya hutan kota seluas kira-kira 80 hektar di tengah kota

Teks Cerita Sejarah Kelvin F.

JAKARTA, Indonesia — Untuk pertama kali dalam sejarah Republik Indonesia, peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni pada tahun ini ditetapkan pemerintah sebagai hari libur nasional. Penetapan Hari Lahir Pancasila sebagai hari libur nasional berdasarkan Keputusan Presiden Joko “Jokowi” Widodo Nomor 24 Tahun 2016 tertanggal 1 Juni 2016 tentang Hari Lahir Pancasila. Dalam Keputusan Presiden itu ditetapkan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila dan peringatan Hari Lahir Pancasila merupakan hari libur nasional sejak 1 Juni 2017. Meskipun Hari Lahir Pancasila sekarang sesungguhnya merupakan peringatan yang ke 72 tahun, tetapi peringatannya secara nasional baru tahun ini. Keputusan Presiden itu juga menyebutkan bahwa pemerintah bersama seluruh komponen bangsa dan masyarakat Indonesia memperingati Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni. Latar belakang Peringatan ini berlatar belakang dari rapat para pendiri bangsa dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BP

Teks Cerita Sejarah M.Rifqi T

Sejarah Hari Anak Nasional Nasional - Hari Anak merupakan event yang diselenggarakan pada tanggal yang berbeda-beda di berbagai negara di belahan dunia. Hari Anak Internasional diperingati setiap 1 Juni, sedangkan Hari Anak Universal diperingati setiap 20 November. Tanggal tersebut diumumkan oleh PBB sebagai hari anak-anak sedunia. Organisasi anak di bawah PBB sendiri yaitu UNICEF pertama kali menyelenggarakan peringatan hari anak sedunia pada bulan Oktober tahun 1953. kemudia pada Tanggal 14 Desember 1954, Majelis Umum PBB lewat sebuah resolusi mengumumkan satu hari tertentu dalam setahun sebagai hari anak se-dunia yaitu pada tanggal 20 November. Setiap Negara bisa saja merayakan Hari Anak pada tanggal yang berbeda-beda, namun perayaan ini tetap bertujuan sama yaitu menghormati hak-hak anak di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, Hari Anak Nasional diperingati setiap 23 Juli sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Presiden Soeharto) Nomor 44 Tahun 1984 tanggal 19 Jul

Teks Cerita Sejarah Moch Wildanil Amin

Bambu Runcing Sebagai Senjata Melawan Penjajah Hanya dengan bambu runcing , Indonesia mampu mengusir penjajah! Demikian slogan kemerdekaan yang sering kita dengar. Adalah Kiai Subchi, seorang ulama yang sangat tawadhu dikalangan masyarakat Parakan Temanggung, Jawa Tengah. Sosok ulama yang satu ini sangat dihormati masyarakat sekitar. Amalan khususnya Shalat lail, Tadarus al Qurán, — dikenal orang tak terpisah dengan kitab al Qurán, dan membaca kitab-kitab. Kiai Subchi tiap hari berkeliling kampung mengajar ngaji dan menjadi penyuluh pertanian. Bila ada satu persoalan, masyarakat sering mendatanginya untuk mencari solusi. Seperti halnya orang-orang yang bersih kehidupannya, maka Kiai Subchi dianugerahi  Allaahu Subhanahu waTaála  mata bathin yang sangat peka, sehingga ditahun 1941, dia mengumpulkan para santri dan pemuda desa untuk mengadakan persiapan perang. Padahal pada saat itu situasi masih relative aman. Jepang belum masuk Jawa. Hadir dalam pertemuan tersebut Kiai Noer (P

Teks Cerita Sejarah Moch Abdul Aziz

Gambar
Sejarah TIMNAS INDONESIA di Piala Dunia 1938 Perancis           I ndonesia, di bawah bendera kolonial Belanda, pernah ikut berpartisipasi dalam pertandingan sepakbola terakbar sejagat yaitu di Piala Dunia 1938 di Prancis. Meskipun Hindia-Belanda kini sudah merdeka dan berganti nama menjadi Indonesia, menurut aturan Badan Sepakbola Dunia (FIFA), Indonesia tetap menyandang rekor negara pendahulu, dalam hal ini Hindia-Belanda. Oleh sebab itu Indonesia tercatat oleh FIFA sebagai negara Asia pertama, dan sejauh ini satu-satunya negara Asia Tenggara yang pernah berpartisipasi dalam Piala Dunia.             Keputusan FIFA menyelenggarakan Piala Dunia 1938 di Prancis mendatangkan kemarahan negara-negara Amerika Selatan, karena mereka mengira FIFA akan terus menyelenggarakan Piala Dunia di kedua benua secara bergantian. Keputusan ini berujung pada pengunduran diri Argentina dan Uruguay, diikuti negara-negara lain. Alhasil peserta kualifikasi pun menjadi sedikit, dan bagi beberapa neg